For Searching Informations

Custom Search

Selasa, 17 Juni 2008

EURO CUP 2008

ITALI BERBAHAGIA

Rabu, 18/06/2008 05:38 WIB
Pirlo Nyawa Italia
Kardhika Cipta Binangkit - detikSport


Reuters/Max RossiReuters/Max Rossi
Jakarta - Italia akhirnya lolos dari lubang jarum setelah mengandaskan Prancis 2-0. Jika ditanya kepada siapa pasukan Azzurri harus berterimakasih, jawabannya adalah Andrea Pirlo.

Pada pertandingan "hidup-mati" yang berlangsung pada Rabu (18/6/2008) dinihari WIB, usaha dan gelombang serangan yang dilakukan Italia tidak kunjung berhasil menembus gawang Prancis. Baru di menit ke-25, Pirlo sukses memecah kebuntuan dengan gol penaltinya.

Tendangan hukuman dijatuhkan wasit Luca Toni dilanggar Eric Abidal di kotak penalti. Pirlo dengan dingin menyarangkan bola ke kanan gawang Les Bleus yang dikawal Gregory Coupet.

Kemenangan Italia semakin pasti setelah Daniele De Rossi mencetak gol kedua dari tendangan bebas setelah sepakannya berbelok arah karena membentur tembok Prancis. 2-0 untuk Italia.

Namun peran Pirlo di pertandingan ini tidak hanya sebagai pembuka kemenangan Italia, tapi ia adalah nyawa bagi Azzurri. Ketenangannya di lapangan dan akurasi operan yang dimilikinya adalah kunci utama yang membuat permainan timnya lebih hidup.

Berposisi sebagai gelandang tengah, serangan-serangan Italia memang bermula dari Pirlo. Pemain berusia 29 tahun ini dengan sempurna menjalankan peran sebagai playmaker dan penyeimbang permainan Azzurri.

Tapi sebelum mantap berposisi sebagai pemain jangkar sekaligus playmaker, Pirlo malah berposisi sebagai gelandang menyerang. Adalah Carlo Ancelotti yang mengubah peran top skorer Piala Eropa Junior 2000 ini. Dan terbukti di posisi barunya, performanya malah semakin ciamik.

Mengawali karir di Brescia, performanya kemudian memikat klub besar, Inter Milan, untuk merekrutnya. Namun di klubnya Masimmo Moratti ini kemampuannya malah kurang berkembang. Pirlo hanya 22 kali tampil untuk Inter dan dipinjamkan ke Reggina dan klub lamanya Brescia.

Di tahun 2001, barulah AC Milan yang memanfaatkan bakat besar yang dimiliki Pirlo. Di klub barunya inilah pemain yang identik dengan nomor 21 ini menemukan performa terbaiknya. Total 30 gol ia catatkan dari 208 pertandingan.

Sementara di timnas Italia, Pirlo mengawali debutnya di tahun 2002. Namun yang paling sensasional adalah ketika ia membawa negaranya menjadi kampiun Piala Dunia 2006. Pirlo tidak hanya berperan sebagai penyeimbang, tapi juga menjadi roh permainan Italia. Ia memberi assist untuk Fabio Grosso saat Italia menekuk Jerman.

Di Euro 2008, Italia tidak bisa lepas dari pengoleksi tujuh gol dari 49 caps ini. Bila kehilangan Fabio Cannavaro bisa mulai digantikan, maka umpan-umpan akurat plus eksekusi bola-bola mati jitu Pirlo bisa jadi sulit dicari gantinya.

Sayangnya, Pirlo bakal absen saat Italia berjumpa Spanyol di perempatfinal nanti. Akumulasi kartu kuning membuatnya mendapat hukuman larangan tampil satu kali. Saat itulah, Italia akan mendapat ujian berat karena mereka tampil tanpa 'sang nyawa'.

( arp / roz )
Berita Lain

TERAPI ALAM